Merawat Budaya Melayu: "Kain Songket Mak Engket", Resume

Kain Songket Mak Engket

Tiara, seorang anak remaja SMA tengah berkunjung ke rumah neneknya di Medan. Dia berangkat seorang diri tanpa ditemani kedua orang tuanya. Ayahnya adalah asli keturunan Melayu Deli, sedangkan Ibunya adalah orang Jawa. Selama ini mereka tinggal di Jakarta dan sesekali mudik ke Medan untuk berkunjung ke rumah neneknya. 

Nenek Tiara memang sudah meninggal dua tahun yang lalu. Namun Tiara tetap mengunjungi Medan untuk mengunjungi Mak Engket, adik bungsu neneknya. Mak Engket menanggap Tiara seperti cucunya sendiri. 

Di Medan, Tiara diajak untuk berkunjung ke sanggar tari milih Mak Engket. Dia berlatih tarian khas Melayu. Kain Songket khas Deli tak luput melekat di badan Tiara ketika belajar menari. Mak Engket dari dulu memang terpukau dengan tarian Tiara yang luwes dan lihai.

Rumah sanggar juga dikelola oleh Uak Rusdi dan istrinya. Hasna adalah anak Uak Rusdi. Di mata Tiara, Hasna adalah anak yang misterius. Sesekali ia bersikap dingin kadang pula juga perhatian. 

Mak Engket mengajak Tiara untuk berkeliling Istana Maimun. Istana ini dibangun oleh Sultan Mahmud Al Rasyid tahun 1888 sebagai istana kesultanan Deli. Arsiteknya berasal dari Italia yang menggabungkan gaya Islam khas Timur Tengah, Spayol, India, dan Italia. 

Tiara takjub dengan kejayaan orang-orang Melayu dulu. Dia terus bertanya kepada Mak Engket tentang sejarah orang Deli. Mengapa warna kuning yang khas dengan Istana Maimun?!, mengapa kain Songket menjadi pakaian khas orang Deli?! dan bagaimana perkembangan budaya Melayu akhir-akhir ini. Semakin dikisahkan tentang sejarah orang Melayu, Tiara semakin bertekad untuk terus melestarian budaya Melayu tersebut. 

Ketika hendak pulang, Mak Engket melihat selebaran brosur bahwa akan ada lomba tari. Kali ini Sanggar Mak Engket harus mengikuti lomba.

Keesokan harinya, Mak Engket memilih anak-anak yang akan ikut di lomba tari di depan Istana Maimun. Tiara terpilih menjadi putri yang menari di tengah dan membawa tepak berisi sirih. Mak Engket kemudian satu persatu memeragakan tarian-tarian khas Melayu Deli. Mulai dari gerakan igal, liuk, lenggang, titi batang, gentam, cicing, dan legar. 

Gerakan Igal adalah gerakan yang menekankan pada gerakan tangan dan badan. 
Liuk adalah gerakan mengayunkan badan.
Lenggang adalah berjalan sambil menggerakan badan.
Titi batang adalah gerakan berjalan dalam satu garis. 
Gentam yaitu menari sambil menghentakkan kaki.
Cicing yaitu menari sambil berlari kecil. Dan,
Legar artinya menari sambil berkeliling mengitari putaran 180 derajat.
Mak Engket mempraktekan gerakannya. Sungguh Memukau!

Semenjak latihan kurang lebih dua minggu. Tiara dan teman-teman mulai di diberikan kain songket untuk dibawa tampil di depan panggung lomba. Tiara memakai kain berwarna kuning yang ditenun dari emas dan sutera. Kain itu adalah Songket milik Mak Engket yang sangat ia cintai. 

Satu hari sebelum tampil, Songket Emas ternyata hilang. Hal itu tentu membuat sedih Tiara, terlebih Mak Engket. Sudah berkali-kali dicari kesana kesini, tetap tidak ketemu. Mak Engket terlihat pucat dan sakit. Ia berjanji akan mencarikan kain Songket ke Tiara semirip mungkin.

Keesokan harinya, Tiara dan teman-teman mulai berangkat. Mak Engket ternyata tidak bisa mendampingi anak-anak ke acara lomba. Tiara mengecek kamar dan ia melihat Mak Engket sedang sakit. Ia terbujur lemah. Tiara beranggapan bahwa Mak Engket sedih karena songket yang penuh kenangan itu hilang.

Tiara dan teman-temannya tampil dengan bagus dan memukai. Pengumuman juara dimenangkan oleh kelompok Tiara dkk. 

Tiara membuktikan bahwa walaupun memakai Songket emas yang palsu, ia berhasil memenangkan lomba. 

Tiara sebagai pemenang lomba diberikan hadiah berupa kain Songket Emas yang dibuat oleh kesultanan Deli. Tentu hal ini membuat hari Tiara menjadi gembira.

Tidak terasa, Tiara sudah hendak kembali ke Jakarta. Namun, dalam hatinya masih menyimpan misteri. Siapa yang mencuri kain Songket milih Mak Engket? Apakah di Hasna anak yang misterius itu ya? Tiara memang pernah dituduh oleh Hasna bahwa dia yang menyembunyikan kipas milik Sanggar Mak Engket. Tapi apakah benar Hasna yang mencuri Songket Emas itu? 

Tiara kemudian memberanikan diri untuk bertanya kepada Mak Engket. Mak Engket mengakui bahwa yang menyembunyikan kain Songketnya adalah Uak Rusdi dan istrinya. 

Uak Rusdi memandang bahwa Mak Engket terlalu memuja kain Songket emasnya itu. Mak Engket percaya bahwa kain Songketnya dapat memberikan keberuntungan dan keberkahan. Sehingga Uak Rusdi tidak ingin Mak Engket percaya hal-hal syirik seperti itu lagi, dengan cara menyembunyikan kain Songket Emas itu. Mak Engket akhirnya percaya bahwa tanpa kain Songket Emas itu, Tiara pun bisa juara. 

Sebelum pulang ke Jakarta, Mak Engket memberikan kain Songket Emasnya kepada Tiara. Mak Engket berharap bahwa budaya Melayu tetap dilanjutkan oleh cucunya itu.

End – 


Ditulis di Yogyakarta, 10 Januari 2022, pukul 10.51 WIB

Posting Komentar

0 Komentar